Universitas Andalas Salurkan Donasi dan Galang Bantuan untuk Korban Bencana Hidrometeorologi Sumatera Barat, Perkuat Komitmen SDGs
Padang, 01 December 2025
Padang, 1 Desember 2025 – Universitas Andalas melalui jejaring alumni dan mekanisme bantuan kampus menyalurkan donasi kemanusiaan bagi masyarakat terdampak bencana hidrometeorologi di Sumatera Barat. Aksi solidaritas ini selaras dengan komitmen SDGs, terutama SDG 11 tentang pengurangan dampak bencana pada masyarakat, SDG 3 terkait penguatan kapasitas respons darurat kesehatan, serta SDG 17 mengenai kemitraan dan kolaborasi lintas pihak dalam pemulihan pascabencana.
Rektor Universitas Andalas menyampaikan bahwa gerakan donasi ini merupakan wujud nyata kepedulian kampus terhadap masyarakat yang sedang menghadapi situasi krisis. Menurutnya, Universitas Andalas tidak hanya hadir melalui aksi akademik, tetapi juga melalui solidaritas kemanusiaan yang melibatkan alumni, sivitas akademika, dan mitra eksternal. Rektor menegaskan bahwa bantuan yang terhimpun akan dikelola secara transparan dan disalurkan tepat sasaran, terutama kepada kelompok rentan dan wilayah yang paling terdampak.
Sebagai bagian dari sistem respons darurat, Universitas Andalas juga mengaktifkan posko tanggap bencana berbasis kampus. Posko ini berfungsi sebagai pusat koordinasi bantuan dan relawan, tempat penerimaan serta distribusi logistik, sekaligus basis operasi mahasiswa dan dosen sebelum turun ke lokasi terdampak. Posko juga membantu pendataan dampak bencana, pengaturan bantuan prioritas, layanan darurat awal, serta menjadi titik awal penguatan pemulihan psikososial bagi penyintas. Dengan mekanisme ini, bantuan dari kampus, alumni, dan mitra dapat tersalurkan lebih cepat, terukur, dan merata.
Dalam rangka Kongres Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Andalas, alumni UNAND menyerahkan donasi senilai Rp100 juta kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat pada 29 November 2025. Bantuan tersebut diterima langsung oleh Gubernur Sumbar untuk disalurkan kepada korban banjir dan longsor di berbagai daerah terdampak. Donasi ini menjadi penguatan dukungan sosial-ekonomi bagi penyintas yang sedang menghadapi fase tanggap darurat dan pemulihan.
Selain donasi alumni, Universitas Andalas juga menyiapkan mekanisme penggalangan bantuan melalui program Unand Peduli. Sejumlah pihak eksternal menyalurkan bantuan melalui rekening resmi yang disiapkan UNAND agar distribusi donasi lebih terkoordinasi dan menjangkau wilayah terdampak secara merata. Langkah ini menegaskan peran institusional universitas bukan hanya sebagai pemberi bantuan, tetapi juga sebagai simpul koordinasi kemanusiaan berbasis kampus.
Wakil Rektor IV Universitas Andalas, Prof. Henmaidi, menyampaikan bahwa keterlibatan alumni, sivitas akademika, dan jejaring kampus dalam penggalangan donasi merupakan bentuk kampus berdampak yang memprioritaskan nilai kemanusiaan dan keberlanjutan. Menurutnya, donasi yang terhimpun membantu mempercepat pemulihan layanan dasar masyarakat, sekaligus memperkuat ketahanan komunitas di tengah risiko bencana yang meningkat akibat perubahan iklim. Ia menegaskan bahwa Universitas Andalas akan terus mendorong solidaritas kampus agar manfaatnya langsung dirasakan kelompok rentan dan masyarakat terdampak.
Di lapangan, penyaluran bantuan kampus juga diperkuat dengan pengiriman Tim Tanggap Bencana Universitas Andalas ke sejumlah titik terdampak, khususnya Palembayan, Kabupaten Agam, pada 3–4 Desember 2025. Tim membawa bantuan logistik dalam jumlah besar, tenaga medis, relawan mahasiswa, serta dukungan teknis untuk memastikan kebutuhan mendesak masyarakat terpenuhi. Mekanismenya jelas: donasi dan logistik yang terkoordinasi mempercepat pemulihan permukiman dan menekan risiko krisis kesehatan pascabencana, sejalan dengan SDG 11 dan SDG 3.
Dr. Eng. Muhammad Makky, Direktur Kerja Sama dan Hilirisasi Riset Universitas Andalas, menambahkan bahwa donasi dan bantuan UNAND adalah bagian dari ekosistem respons bencana yang berbasis data dan kolaborasi. Ia menekankan bahwa bantuan tidak berhenti hanya pada distribusi logistik, tetapi harus diikuti pemetaan kebutuhan sosial-ekonomi masyarakat agar pemulihan berlangsung berkelanjungan. Menurutnya, kerja bersama dengan pemerintah daerah, relawan, dunia usaha, dan komunitas lokal merupakan praktik nyata SDG 17 yang memastikan proses rehabilitasi lebih tepat sasaran dan berdampak jangka panjang.
Dengan dampak bencana hidrometeorologi yang meluas di Sumatera Barat selama akhir 2025, Universitas Andalas menegaskan komitmennya untuk terus hadir dalam bantuan kemanusiaan. Melalui donasi alumni, penggalangan Unand Peduli, penguatan posko tanggap bencana, serta penyaluran bantuan terkoordinasi di lapangan, Universitas Andalas berkontribusi langsung pada agenda SDGs: memperkuat ketahanan masyarakat terhadap bencana, melindungi kesehatan penyintas, dan membangun kemanusiaan berbasis kemitraan demi pemulihan yang lebih cepat dan adil.