Universitas Andalas Kupas Strategi Peningkatan Pendapatan Perguruan Tinggi Melalui Inovasi dan Kemitraan Industri

Padang, 30 October 2025

Universitas Andalas menyelenggarakan Workshop Pendapatan Kerja Sama pada Kamis, 30 Oktober 2025, sebagai bagian dari upaya memperkuat kapasitas perguruan tinggi dalam mengelola dan mengoptimalkan potensi pendapatan melalui kolaborasi dengan industri dan mitra strategis. Kegiatan ini menghadirkan Dorisno, Nature Manager Danone SN Indonesia, sebagai narasumber dalam sesi bertema “Strategi Mengidentifikasi dan Mengoptimalkan Pendapatan Perguruan Tinggi.”

Dalam pemaparannya, Dorisno menjelaskan bahwa optimalisasi pendapatan perguruan tinggi dapat dilakukan melalui pemanfaatan potensi internal, kerja sama dengan industri, serta pengembangan jasa akademik dan non-akademik. Perguruan tinggi, menurutnya, memiliki peluang besar untuk menjadi mitra industri melalui penyediaan berbagai layanan seperti konsultansi, laboratorium, pelatihan, audit energi, serta pengelolaan aset dan fasilitas kampus.

Pada sesi tahapan pra-operasional, Dorisno menyoroti pentingnya peluang konsultansi yang dapat diambil perguruan tinggi dalam penyusunan dokumen perizinan industri seperti UKL-UPL, AMDAL, SLO, dan persetujuan teknis lainnya. Universitas dapat berperan melalui pusat studi seperti Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) untuk mendukung industri dalam pengelolaan lingkungan dan kepatuhan terhadap regulasi.

Sementara pada tahapan operasional, perguruan tinggi memiliki peran besar dalam mendukung industri melalui penyediaan laboratorium terakreditasi, konsultansi lean manufacturing, digitalisasi proses produksi, hingga kerja sama dalam implementasi industri 4.0. Dorisno juga menekankan bahwa perguruan tinggi dapat memperluas kolaborasi dalam bidang audit energi, pengelolaan limbah, serta penyusunan dokumen PROPER sebagai bagian dari kepatuhan terhadap standar keberlanjutan industri.

Lebih lanjut, ia menyoroti potensi perguruan tinggi dalam mendukung pengelolaan energi dan industri hijau, termasuk melalui pembentukan Pusat Studi Energi (PSE) dan laboratorium riset energi terbarukan. Ia mencontohkan kolaborasi melalui pembentukan Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) untuk pengolahan limbah industri menjadi pupuk kompos. Selain itu, Dorisno juga menggarisbawahi pentingnya pengembangan sumber daya manusia industri melalui pelatihan teknis dan manajerial seperti K3LH, Project Management, Data Analytic, dan sertifikasi ISO.

Dalam sesi diskusi, peserta menyampaikan berbagai pertanyaan terkait peluang magang, kolaborasi riset, hingga strategi pengembangan kerja sama di daerah. Narasumber menjelaskan bahwa PT Danone SN Indonesia membuka peluang magang bagi mahasiswa dari berbagai bidang, meski dengan seleksi ketat. Ia juga menekankan pentingnya prinsip win-win solution dalam menjalin kolaborasi agar kerja sama antara industri dan universitas dapat berkelanjutan.

Wakil Rektor IV Universitas Andalas menyampaikan apresiasi terhadap kehadiran narasumber dari industri yang memberikan perspektif nyata mengenai hubungan perguruan tinggi dan dunia usaha. Ia menegaskan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting untuk memperkuat kapasitas universitas dalam mengidentifikasi potensi pendapatan dan membangun kolaborasi strategis. Menurutnya, universitas perlu mengubah paradigma dari sekadar lembaga akademik menjadi entitas yang produktif, inovatif, dan responsif terhadap kebutuhan industri.

Sementara itu, Direktur Kerja Sama dan Hilirisasi Riset Universitas Andalas, menambahkan bahwa hasil dari workshop ini akan menjadi dasar dalam menyusun strategi peningkatan kerja sama universitas di masa depan. Ia menegaskan bahwa Universitas Andalas terus berkomitmen memperkuat ekosistem hilirisasi riset dan kemitraan industri, tidak hanya untuk peningkatan pendapatan, tetapi juga untuk memastikan riset kampus memiliki dampak langsung terhadap masyarakat dan dunia usaha.

Kegiatan workshop ini berlangsung secara interaktif dan inspiratif. Para peserta memperoleh wawasan baru tentang peluang kerja sama antara perguruan tinggi dan industri, strategi diversifikasi pendapatan, serta pentingnya membangun sistem kolaborasi berkelanjutan berbasis inovasi dan keberlanjutan.