Universitas Andalas Gelar Webinar “Identifikasi Potensi Teknologi Hasil Riset untuk Komersialisasi”

Padang, 26 June 2025

Universitas Andalas melalui Pokja Identifikasi dan Valuasi Hasil Riset di bawah koordinasi Direktorat Kerja Sama dan Hilirisasi Riset menyelenggarakan kegiatan Webinar “Identifikasi Potensi Teknologi Hasil Riset untuk Komersialisasi” pada Kamis, 26 Juni 2025, secara daring melalui Zoom Meeting.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peneliti dan sivitas akademika mengenai potensi hilirisasi hasil riset, serta memperkuat kesiapan universitas dalam mendorong riset menuju komersialisasi dan pemanfaatan yang lebih luas di masyarakat.

Webinar dibuka oleh Direktur Kerja Sama dan Hilirisasi Riset, Dr. Eng. Muhammad Makky, S.TP., M.Si, yang menekankan pentingnya mengubah paradigma riset dari sekadar menghasilkan publikasi menjadi inovasi yang berdampak. “Komersialisasi bukan hanya tentang keuntungan ekonomi, tetapi juga tentang keberlanjutan sosial, budaya, dan lingkungan. Universitas harus menjadi jembatan antara peneliti dan industri,” ungkapnya.

Webinar menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Dr. Yudhistira Nugraha, S.P., M.P. dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Prof. Pramono, Ph.D. dari Universitas Andalas.

Dalam paparannya, Dr. Yudhistira Nugraha membahas topik “Optimalisasi Riset Pertanian: Mewujudkan Inovasi yang Berkontribusi bagi Pembangunan.” Ia menekankan bahwa riset yang efektif tidak hanya berhenti pada penemuan (invensi), tetapi harus melalui proses validasi, inovasi, hingga hilirisasi. Ia juga mengingatkan bahwa ekosistem riset di Indonesia masih menghadapi tantangan, seperti minimnya pendanaan (hanya 0,28% dari PDB) dan rendahnya keterlibatan industri dalam pembiayaan riset.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa hilirisasi bukanlah sekadar transaksi ekonomi, melainkan proses interaksi dan kolaborasi antara peneliti, pelaku industri, dan pemerintah. “Dibutuhkan kolaborasi lintas sektor agar riset bisa memberikan dampak nyata bagi pembangunan nasional,” ujarnya.

Sementara itu, Prof. Pramono, Ph.D. menyampaikan materi bertajuk “Hilirisasi Riset Humaniora: Menggali Nilai, Mengolah Warisan, Menyapa Pasar.” Ia menyoroti pentingnya mendorong riset di bidang humaniora agar memiliki nilai tambah ekonomi dan sosial. Menurutnya, hasil kajian sejarah, seni, dan budaya memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi produk kreatif dan inovatif, seperti buku populer, desain batik, konten audiovisual, dan pariwisata berbasis budaya lokal.

Prof. Pramono juga menampilkan studi kasus Iluminasi Naskah Minangkabau yang berhasil diubah menjadi desain batik dan produk fesyen melalui kolaborasi dengan UMKM dan penyandang disabilitas. Inisiatif ini tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat lokal.

Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari berbagai fakultas dan lembaga riset, serta perwakilan mitra eksternal yang tertarik dengan potensi kerja sama riset dan inovasi. Diskusi interaktif berlangsung dinamis, dengan sejumlah pertanyaan seputar strategi perlindungan kekayaan intelektual, mekanisme pendanaan riset, dan peluang komersialisasi lintas bidang.

Wakil Rektor IV Universitas Andalas, Prof. Henmaidi, memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini dan menegaskan bahwa Universitas Andalas berkomitmen memperkuat ekosistem hilirisasi riset melalui kolaborasi lintas disiplin dan kemitraan strategis. “Universitas Andalas terus mendorong agar setiap hasil riset dapat diidentifikasi potensinya, divaluasi secara profesional, dan diarahkan menuju komersialisasi yang berdampak bagi masyarakat,” ujarnya.

Webinar ini menegaskan komitmen Universitas Andalas untuk memperkuat peran perguruan tinggi dalam membangun ekosistem inovasi yang inklusif dan berkelanjutan, serta menjadi wadah strategis bagi kolaborasi antara peneliti, industri, dan masyarakat dalam mewujudkan hilirisasi riset nasional.