Universitas Andalas Gelar Sharing Session Alumni: Menemukan Panggung di Luar Kelas, dari UKM Teater ke Dunia Akademik

Padang, 22 October 2025

Universitas Andalas melalui Direktorat Kerja Sama dan Hilirisasi Riset bekerja sama dengan Ikatan Alumni (IKA) Universitas Andalas menyelenggarakan kegiatan Sharing Session Alumni dan Unand Tahap I Tahun 2025 pada Rabu, 22 Oktober 2025, bertempat di Gedung Convention Hall Universitas Andalas.

Kegiatan dengan tema “Menemukan Panggung di Luar Kelas; Dari UKM Teater ke Dunia Akademik” ini menghadirkan Dr. Yusril, S.S., M.Sn, Ketua LPPM Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang, sebagai narasumber, dengan Donny Eros, S.S., M.A., Dosen Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya, sebagai moderator. Kegiatan turut dihadiri oleh Wakil Rektor IV Universitas Andalas, Prof. Henmaidi, Ketua Umum DPP IKA Universitas Andalas, Direktur Kerja Sama dan Hilirisasi Riset, Kasubdit Kerja Sama, Kasi Hubungan dan Pemberdayaan Potensi Alumni, serta mahasiswa dan alumni dari berbagai fakultas.

Dalam paparannya, Dr. Yusril mengajak mahasiswa untuk memaknai teater tidak hanya sebagai panggung pertunjukan, tetapi juga sebagai ruang pembelajaran kehidupan. Ia menjelaskan bahwa panggung sejati dapat ditemukan di mana saja, termasuk di ruang akademik maupun kehidupan sehari-hari. “Teater adalah laboratorium sosial; tempat kita berlatih empati, tanggung jawab, dan refleksi diri,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater merupakan ruang belajar alternatif yang membantu mahasiswa menemukan identitas diri, melatih kedisiplinan, serta memahami pentingnya kerja kolektif. Melalui latihan teater, mahasiswa dapat belajar mengenali tubuh sebagai arsip pengetahuan yang menyimpan pengalaman dan nilai-nilai kehidupan.

Pada sesi diskusi, beberapa mahasiswa dari berbagai fakultas menyampaikan pandangannya. Risa dari FMIPA mengungkapkan pengalamannya dalam organisasi dan menanyakan bagaimana cara menemukan makna pembelajaran di luar bidang akademik. Menanggapi hal tersebut, Dr. Yusril menjelaskan bahwa keberhasilan tidak selalu datang dari bidang studi formal, melainkan juga dari pengalaman praktis di luar kelas yang memperkaya cara berpikir dan membentuk karakter.

Sementara itu, Mega dari FISIP menanyakan bagaimana meyakinkan orang tua yang belum memahami potensi karier di dunia seni. Menjawab hal tersebut, narasumber menegaskan pentingnya menunjukkan keseriusan dan konsistensi dalam berkarya agar orang tua melihat seni sebagai profesi yang bermartabat. Ia menambahkan bahwa banyak tokoh besar yang sukses di luar bidang akademiknya, seperti Taufik Ismail dan Leonardo da Vinci, yang menunjukkan bahwa seni dan ilmu pengetahuan saling melengkapi.

Dari sisi dosen, Ibu Ria Febrina, Dosen Sastra Indonesia sekaligus Manajer Bidang I Fakultas Ilmu Budaya, menyoroti kurangnya keberanian mahasiswa Unand dalam mengemukakan gagasan di ruang publik. Ia mendorong mahasiswa untuk aktif berorganisasi dan mengekspresikan ide-ide mereka. “Jangan menjadi mahasiswa yang hanya kuliah–pulang–kuliah–pulang. Mulailah menemukan sesuatu di luar ruang kelas,” pesannya.

Wakil Rektor IV Universitas Andalas, Prof. Henmaidi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi ruang penting bagi mahasiswa untuk belajar dari pengalaman para alumni, terutama dalam menemukan potensi dan peran dirinya setelah lulus. Ia menekankan bahwa kegiatan berbasis alumni seperti ini perlu terus diperkuat karena mampu menghubungkan dunia akademik dengan realitas kehidupan profesional. “Kegiatan ini bukan sekadar nostalgia, tetapi juga bentuk transfer nilai dan semangat agar mahasiswa mampu memanfaatkan pengalaman organisasi dan jejaring alumni untuk menghadapi dunia kerja,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Kerja Sama dan Hilirisasi Riset Universitas Andalas, Dr. Eng. Muhammad Makky, S.TP., M.Si, menegaskan bahwa kegiatan sharing session ini merupakan bagian dari upaya Universitas Andalas dalam memperkuat ekosistem kolaborasi antara kampus dan alumni. “Kami ingin setiap mahasiswa memahami bahwa alumni bukan hanya bagian dari sejarah universitas, tetapi juga mitra strategis dalam mengembangkan potensi diri, inovasi, dan karier,” ungkapnya.

Selain itu, Kasi Hubungan dan Pemberdayaan Potensi Alumni, Roni Saputra, S.T., menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi langkah awal dalam mempererat hubungan antara alumni dan mahasiswa aktif melalui pendekatan yang lebih inspiratif dan relevan dengan kebutuhan zaman. Ia berharap kegiatan ini dapat membuka wawasan mahasiswa tentang keberagaman jalan karier setelah lulus, sekaligus menguatkan peran alumni sebagai bagian integral dari pengembangan kampus. “Kami ingin alumni tidak hanya dikenal lewat profesinya, tetapi juga melalui kontribusinya dalam menginspirasi generasi berikutnya,” ujarnya.

Menutup kegiatan, Dr. Yusril menekankan pentingnya menjadikan latihan dan pengalaman di luar kelas sebagai proses riset diri. Ia berpesan agar mahasiswa tidak takut bereksperimen dan gagal, karena dari proses itulah mereka dapat menemukan jati diri dan panggung kehidupan masing-masing.

Kegiatan Sharing Session Alumni dan Unand Tahap I ini menjadi ruang inspiratif bagi mahasiswa untuk memahami bahwa pendidikan bukan hanya tentang teori di kelas, tetapi juga tentang pengalaman, refleksi, dan keberanian untuk menemukan “panggung” di dunia nyata.