Tim Dosen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Unand Bantu Kelompok Tani Baramban Saiyo Mengemas Produk Olahan

Padang, 06 December 2022

Pengemasan produk olahan dari hasil pertanian yang baik dan bebas dari mikroorganisme akan membuat kelompok tani cepat berkembang.

Hal ini karena selain memperpanjang lama simpan, pengemasan yang baik dan bebas mikroorganisme akan membuat produk hasil olahan itu bernilai jual tinggi. Sehingga akan meningkatkan pendapatan kelompok tani tersebut. Namun, pengemasan produk olahan pertanian oleh kelompok tani belum memperhatikan aspek mikroorganisme. Penyebabnya, masih banyak kelompok tani yang belum memiliki informasi teknologi pengemasan yang baik dan bebas dari mikroorganisme.

Dengan kondisi itu, Tim Dosen Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas (Unand) memberikan pendampingan kelompok tani dalam melakukan pengemasan produk hasil olahan. Kelompok tani yang diberikan pendampingan yakni Kelompok Tani Baramban Saiyo, Nagari Pakan Sinayan, Kecamatan Banu Hampu, Kabupaten Agam. Pendampingan ini bagian dari pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian.

Ketua Tim Pengabdian Prof Novizar Nazir menjelaskan, kegiatan pendampingan ini diikuti 10 orang anggota Kelompok Tani Baramban Saiyo. “Pendampingan dilakukan di Rumah Packaging Kelompok Tani Baramban Saiyo,” ujar Novizar, Selasa (6/12/2022).

Menurut Novizar, Kelompok Tani Baramban Saiyo dipilih karena telah bagus dari sisi menanam dan mengolah hasil pertanian menjadi produk olahan. “Tapi kekurangannya hanya pada aspek pengemasan. Makanya perlu kita berikan pendampingan,” sebut yang juga Kepala Departemen Teknologi Pangan dan Hasil pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Unand.

Novizar menjelaskan, bentuk pendampingan berupa pelatihan yang dimulai dengan pemberian materi cara mengemas produk hasil olahan yang baik.

Lalu dilanjutkan dengan praktik mengemas produk hasil olahan yang higienis dengan metode hot filling. Salah satu contoh produk yang diberi perlakuan pengemasan tersebut adalah saus cabai.

“Kebetulan saus cabai dari kelompok tani ini sudah bagus, rasa dan warnanya bagus. Jadi, berpotensi untuk dijual dengan harga yang lebih tinggi jika dikemas dengan baik,” tutur Novizar.

Novizar menambahkan, pengemasan saus cabai ini dilakukan dalam bentuk botol selai. Selain itu, juga diberikan pendampingan agar tampilan kemasannya menjadi menarik.

“Tampilannya dikemas dengan design yang menarik. Sehingga ketika dijual secara langsung atau melalui online, tampilannya bagus,” kata Novizar.

Lebih lanjut Novizar menyampaikan, setelah pemberian pendampingan, Kelompok Tani Baramban Saiyo telah bisa melakukan pengemasan produk hasil olahan yang higienis secara mandiri.

“Alhamdulillah pendampingan yang kita lakukan sesuai dengan harapan. Materi yang praktik diterima dengan baik oleh Kelompok Tani Baramban,” sebut Novizar.