Membangun Sinergi: Workshop Kerja Sama untuk Masa Depan UNAND
Padang, 14 October 2024
Padang (UNAND) - Pada 14 Oktober 2024, Universitas Andalas (Unand) menggelar Workshop Kerja sama di Convention Hall Unand. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan memperkuat sinergi antar unit kerja di Unand, serta membangun kerja sama yang strategis dan bermanfaat.
Workshop ini menghadirkan sejumlah narasumber yang kompeten diantaranya:
• Dr. Eng. Muhammad Makky, S.TP., M.Si., Direktur Kerjasama dan Hilirisasi Riset UNAND, membawakan materi berjudul "Akselerasi Kemiteraan dan Pencapaian IKU 6". Materi ini membahas langkah-langkah yang perlu diambil UNAND untuk mempercepat kemitraan dan meningkatkan Indikator Kinerja Utama (IKU) 6, yang berfokus pada jumlah kerja sama dengan mitra.
• Bapak Aronal Arief Putra, S.Pt., M.Sc., Ph.D., mengeksplorasi "Penelusuran dan Pengembangan Networking serta Drafting Dokumen Kerja sama". Materi ini memberikan panduan praktis dalam membangun jaringan dan menyusun dokumen kerja sama yang efektif.
• Bapak Dr. Charles Simabura, SH., MH., memaparkan "Dasar Hukum Pembuatan Kerja sama dan Implementasi Agreement", yang memberikan pemahaman menyeluruh tentang aspek hukum yang diperlukan dalam pembuatan kerja sama.
Acara ini semakin meriah dengan sesi penyerahan Penghargaan Anugerah Kerja sama Terbaik kepada program studi yang telah menunjukkan kinerja luar biasa dalam membangun kerja sama. Di kesempatan ini, juga diluncurkan website sistem informasi kerja sama yang diharapkan dapat mempermudah akses informasi dan administrasi di Unand. Daftar penerima anugerah kerja sama UNAND adalah sebagai berikut:
Kategori | Peringkat | Nama Prodi |
Prodi Nilai IKU 6 Tertinggi | Pertama | Teknologi Industri Pertanian |
Kedua | Teknik Pertanian dan Biosistem | |
Ketiga | Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian | |
Prodi Kerja Sama DUDI | Pertama | Sistem Informasi |
Kedua | Akuntansi | |
Ketiga | Informastika | |
Teknik Komputer | ||
Prodi Kerja Sama Mitra Internasional | Pertama | Teknik Pertanian dan Biosistem |
Kedua | Teknologi Industri Pertanian | |
Ketiga | Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian | |
Prodi Kerja Sama Pemda | Pertama | Gizi |
Kesehatan Mayarakat | ||
Kedua | Keperawatan | |
Ketiga | Teknik Pertanian dan Biosistem |
Tantangan yang Dihadapi
Meskipun acara berjalan sukses, beberapa tantangan juga terungkap. Salah satunya adalah permasalahan di proses imigrasi bagi tamu Unand yang menggunakan visa on arrival. Tamu yang diizinkan menjadi narasumber sering kali dikenakan biaya tambahan oleh pihak imigrasi, yang dapat memberatkan mereka. Usulan untuk mengatasi masalah ini adalah mengadakan rapat antara Rektor se-Indonesia, pihak imigrasi, dan Ristekdikti untuk menjelaskan masalah ini dan mencari solusi yang saling menguntungkan bagi setiap instansi.
Selain itu, terdapat permasalahan regulasi yang berbeda di setiap negara. Beberapa negara memiliki aturan yang menyulitkan proses pengurusan berkas dan pembayaran, seperti photocopy halaman depan paspor dan penggunaan stempel basah. Oleh karena itu, diharapkan Tim dari Unand dapat menyusun aturan yang bersifat umum dan dapat diterapkan baik secara nasional maupun internasional.
Kriteria Kegiatan dan Mitra Kerja Sama
Dalam membangun kerja sama, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) telah menetapkan beberapa ketentuan, yaitu:
Kriteria Kegiatan Kerja Sama:
1. Pengembangan kurikulum bersama (merencanakan hasil (output) pembelajaran, konten, dan metode pembelajaran).
2. Menyediakan kesempatan pembelajaran berbasis proyek (PBL).
3. Menyediakan program magang paling sedikit satu semester penuh.
4. Menyediakan kesempatan kerja bagi lulusan.
5. Mengisi kegiatan pembelajaran dengan dosen tamu praktisi.
6. Menyediakan pelatihan (upskilling dan reskilling) bagi dosen maupun instruktur.
7. Menyediakan resource sharing sarana dan prasarana.
8. Menyelenggarakan teaching factory (TEFA) di kampus.
9. Menyelenggarakan program double degree atau joint degree.
10. Melakukan kegiatan tridarma lainnya, seperti kemitraan penelitian dan/atau pelatihan bagi dosen dan instruktur.
Kriteria Mitra:
1. Perusahaan multinasional (bobot 0,75)
2. Perusahaan nasional berstandar tinggi BUMN, dan/atau BUMD (bobot 0,5)
3. Perusahaan teknologi global (bobot 1)
4. Perusahaan rintisan (startup) teknologi (bobot 0,5)
5. Organisasi nirlaba kelas dunia (bobot 0,75)
6. Institusi/organisasi multilateral (bobot 1)
7. Perguruan tinggi luar negeri yang masuk dalam daftar QS200 berdasarkan bidang ilmu (bobot 1)
8. Perguruan tinggi dalam negeri yang masuk dalam daftar QS200 berdasarkan bidang ilmu (bobot 0,5)
9. Instansi pemerintah, (bobot 0,3)
10. Rumah sakit (bobot 0,3)
11. Lembaga riset pemerintah, swasta, nasional, maupun internasional (bobot 0,3)
12. Lembaga kebudayaan berskala nasional/bereputasi (bobot 0,3)
Wakil Rektor 4 Unand, Dr. Henmaidi, S.T., M.Eng.Sc, menyatakan bahwa workshop ini merupakan langkah penting dalam memperkuat sinergi dan kolaborasi antar unit kerja di Unand.
"Workshop Kerja sama ini sangat penting untuk meningkatkan jumlah dan kualitas kerja sama. Semoga ini menjadi momentum bagi Unand untuk memperluas jaringan dan meningkatkan kerja sama dengan berbagai mitra," ujar Dr. Henmaidi.
Direktur Kerja sama dan Hilirisasi Riset, Dr. Eng. Muhammad Makky, S.TP., M.Si, menekankan pentingnya kerja sama yang strategis dalam memberikan manfaat bagi Unand di bidang akademik, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Dengan demikian, Workshop Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat komitmen Unand dalam membangun kerja sama yang sinergis dan berkelanjutan demi meraih prestasi bersama.