KKN Kebencanaan Universitas Andalas Perkuat Kontribusi SDGs dalam Pemulihan Banjir Sumatera Barat
Padang, 09 December 2025
Padang, 9 Desember 2025 – Universitas Andalas mengerahkan sekitar 500 mahasiswa lintas fakultas melalui KKN Tematik Kebencanaan untuk membantu pemulihan banjir di berbagai wilayah Sumatera Barat. KKN (Kuliah Kerja Nyata) merupakan program pengabdian kepada masyarakat yang wajib diikuti mahasiswa sebagai bagian dari pembelajaran di luar kampus, di mana mahasiswa tinggal dan bekerja bersama masyarakat untuk membantu menyelesaikan persoalan nyata secara langsung. Program ini menegaskan peran kampus dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama penguatan ketahanan komunitas terhadap bencana dan pemulihan kesejahteraan masyarakat terdampak.
Rektor Universitas Andalas secara resmi melepas mahasiswa peserta KKN Kebencanaan dalam sebuah seremoni pelepasan di kampus. Dalam sambutannya, Rektor menyampaikan bahwa KKN Kebencanaan adalah bentuk khusus dari KKN yang dirancang untuk merespons situasi darurat bencana, baik pada fase tanggap darurat maupun pemulihan. Tujuan utamanya adalah membantu masyarakat terdampak melalui aksi pemulihan fisik dan sosial, sekaligus memberi pengalaman belajar nyata bagi mahasiswa agar mampu bekerja lintas disiplin, berempati, dan memberikan solusi berbasis ilmu pengetahuan bagi pemulihan pascabencana.
Mahasiswa bersama dosen pembimbing lapangan terlibat langsung dalam pembersihan rumah warga, fasilitas umum, dan lingkungan yang tertutup lumpur serta material banjir. Aksi pemulihan fisik ini berkontribusi pada SDG 11 (kota dan komunitas berkelanjutan), khususnya target pengurangan risiko dan dampak bencana pada permukiman dan layanan publik. Kegiatan dilaksanakan berkoordinasi dengan pemerintah daerah, perangkat nagari/kelurahan, relawan, dan warga setempat agar bantuan tepat sasaran.
Wakil Rektor IV Universitas Andalas menyampaikan bahwa KKN Kebencanaan merupakan bentuk pengabdian berbasis pembelajaran nyata yang memperkuat kompetensi mahasiswa sekaligus memastikan kampus hadir untuk masyarakat dalam kondisi krisis. Menurutnya, keterlibatan universitas dalam respons bencana adalah wujud pendidikan berkualitas berbasis keberlanjutan (SDG 4), di mana mahasiswa belajar menyelesaikan persoalan riil melalui kerja kolaboratif di lapangan.
Direktur Kerja Sama dan Hilirisasi Riset Universitas Andalas menambahkan bahwa kegiatan ini sejalan dengan semangat SDG 17 tentang kemitraan. Universitas Andalas mendorong sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan komunitas lokal, serta membuka ruang tindak lanjut berbasis riset terapan agar pemulihan pascabencana dan mitigasi di masa depan lebih kuat.
Selain pemulihan lingkungan, tim KKN Kebencanaan akan melakukan pendampingan psikososial selama tiga bulan ke depan bagi penyintas banjir, terutama anak-anak yang mengalami trauma akibat bencana hidrometeorologi. Pendampingan ini mendukung SDG 3 (kehidupan sehat dan sejahtera), karena pemulihan mental dan dukungan sosial menjadi bagian penting dari proses rehabilitasi pascabencana.
Per 6 Desember 2025, dampak bencana hidrometeorologi di Sumatera Barat dilaporkan sangat luas dan memengaruhi aspek sosial, kesehatan, serta ekonomi warga. Karena itu, mahasiswa juga diarahkan membantu pemetaan kebutuhan pemulihan ekonomi masyarakat. Upaya ini memperkuat SDG 8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi) melalui dukungan kebangkitan aktivitas ekonomi lokal secara bertahap.
Melalui KKN Kebencanaan, Universitas Andalas menegaskan komitmen kampus untuk berkontribusi langsung pada agenda SDGs: membangun komunitas tangguh bencana, menjaga kesehatan dan kesejahteraan penyintas, memperkuat pendidikan berbasis pengabdian, serta menggerakkan kemitraan multipihak demi pemulihan yang berkelanjutan.