Ikuti Program Faculty Exchange, Dr. Eka Candra Lina Bagikan Pengalamannya Selama di Universiti Sains Malaysia

Padang, 11 June 2024

Padang (UNAND) – Dr. Eka Candra Lina, SP. M.Si asal Fakultas Pertanian Universitas Andalas mengikuti program Faculty Exchange oleh EQUITY ke Universiti Sains Malaysia (USM). Dr. Eka mengungkapkan bahwa kesempatannya ke USM merupakan ajang untuk menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi walaupun sedang tidak menjalankan tugas di dalam kampus. Dr. Eka menjelaskan bahwa dosen sudah seharusnya menjalankan pilar-pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang meliputi pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Pilar-pilar ini juga selaras dengan tolak ukur yang digunakan oleh World Class University dalam meninjau peringkat sebuah universitas.

“Standar World Class University meliputi  pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Jadi untuk universitas yang sudah masuk WCU, pastinya memiliki kualitas pendidikan yang tinggi, sehingga menghasilkan lulusan yang dapat bersaing di tingkat internasional. Kemudian, penelitian universitas-universitas ini sangat baik, ditandai dengan publikasi-publikasi yang bertaraf internasional. Serta, dampak yang tercipta dari pengabdian masyarakatnya juga mencakup lingkup yang luas,” hematnya tentang World Class University.

Rektor UNAND, Dr. Efa Yonnedi, SE. MPPM, Akt, CA, CRGP, menegaskan pentingnya implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam setiap kegiatan dosen. “Dosen-dosen sudah seharusnya berpatok pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, ini berlaku untuk semua dosen, baik dosen UNAND dan luar UNAND. Dosen sejatinya adalah ahli di bidang yang mereka tekuni, jadi harapannya memang dapat memberikan dampak yang besar melalui pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat,” ujarnya.

Dr. Eka kemudian juga menyinggung perihal USM yang menerapkan Student-Centered Learning, sebuah metode pembelajaran yang berrfokus pada mahasiswa. Ia berharap agar UNAND dapat menerapkan metode serupa guna meningkatkan kualitas lulusan. “Di situ semuanya Student-Centered Learning, mahasiswa datang ke kelas tidak dalam keadaan kosong, mereka sudah siap untuk belajar, dan dosen kemudian berperan untuk memfasilitasi diskusi mereka untuk mendapatkan pemahaman yang lebih optimal,” ucapnya.

Dr. Henmaidi, S.T., M.Eng.Sc selaku Wakil Rektor IV UNAND menanggapi bahwa hal ini merupakan upaya yang patut dicoba agar mahasiswa menjadi lebih kreatif dan inisiatif. “Sebenarnya sudah banyak akademisi kita yang menerapkan Student-Centered Learning, dan memang metode ini sangat baik diterapkan di kelas karena bisa meningkatkan kreatifitas dan meningkatkan inisiatif mahasiswa,” tuturnya.

Dr. Eka kemudian mengutarakan harapannya untuk program Faculty Exchange ini. Ia berharap agar pihak penyelenggara dapat menambah kuota peserta program ini, agar peluang semakin besar bagi dosen UNAND. “Harapannya EQUITY dapat menambah kuota program ini, karena ini adalah program yang sangat bermanfaat. Kalau bisa, setiap fakultas dapat mengirimkan 10 dosen,” ungkapnya.

Dr. Eng. Muhammad Makky, S.TP., M.Si sebagai Ketua Pelaksana EQUITY UNAND menanggapi bahwa semoga hal ini dapat terwujud. “Inilah yang kami harapkan. Kami senang para peserta mendapatkan banyak manfaat seperti ini. Beginilah seharusnya capaian program EQUITY yang ideal. Banyak dosen yang merekomendasikan program ini ke koleganya. Tentu kami juga berharap agar lebih banyak akademisi yang mengikuti program ini, semoga ke depannya dapat terwujud,” tegasnya.